Siappin wajah yang fokus jangan bosen jangan bete buat baca tenangkan pikiran kalian tidurrrr jauh lebih dalam hallaaahhh apaan sehhh!!!!
Pengertian
Rasa Percaya Diri kepercayan diri merupakan milik pribadi
yang sangat penting dan ikut menentukan kebahagiaan hidup seseorang. Seseorang
yang tidak memilikikepercayaan diri akan tumbuh menjadi individu yang tidak
kreatif dan tidak produktif. Menurut Rini Jasinta, 2002, Hal. 3, kepercayaan
diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk
mengembangkan penilain positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungan sekitar. Kepercayaan diri adalah sikap positif seseorang individu
yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri
sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya (Loekmono,
1983, Hal 1).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
rasa percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek
kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk
bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Menurut Thantaway dalam Kamus
istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), Percaya Diri adalah kondisi mental
atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk
berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki
konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering
menutup diri.
Menurut Coleman
(dalam Martani dan Adiyanti, 1991, hal. 18) mengatakan bahwa melalui evaluasi
diri seseorang dapat memahami diri sendiri dan akan tahu siapa dirinya yang
kemudian akan berkembang menjadi kepercayaan diri. ( Hakim, 2002 )
juga menambahkan bahwa langkah awal untuk menumbuhkan rasa percaya diri adalah
pemahaman diri yaitu pemahaman terhadap kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
Hirarki kebutuhan Maslow, tadi telah
diutarakan bahwa pada tingkat paling bawah adalah kebutuhan biologis dan
tingkat paling atas adalah aktualisasi diri, diantara keduanya adalah kebutuhan
akan rasa aman, kebutuhan afiliasi atau kebutuhan sosial, dan kebutuhan self
esteem atau kebutuhan untuk memiliki rasa percaya diri. Maslow adalah salah
satu ilmuwan pengembang teori humanistik pada dekade 1950-an. Ia adalah salah
satu ilmuwan moderat yang berusaha menengahi teori psikoanalitik dan
behavioristik. Psikoanalisa sendiri menganggap bahwa seluruh perilaku manusia
dilandaskan oleh ketidaksadaran dan instink-instink kebinatangan, sedangkan
behavioristik mengakui manusia sebagai hasil dari stimulus lingkungan, atau
tidak berbeda dengan sebuah mesin yang hanya bekerja berdasarkan perintah.
Psikolog humanis memberikan penekanan, dan pengakuan terhadap faktor-faktor
internal, seperti perasaan, nilai-nilai luhur dan harapan. Tetapi anehnya
mereka tetap tidak mengakui adanya jiwa! Mungkin karena mereka terlalu ekstrem
dalam kemoderatannya. Maslow sendiri menyusun konsep hirarki kebutuhan manusia,
hirarki ini adalah landasan motivasi bagi manusia untuk berperilaku. Hirarki
kebutuhan maslow memiliki sifat universal, sehingga seharusnya ia dapat
menjelaskan berbagai perilaku manusia pada setiap tingkat ekonomi, budaya,
zaman dan letak geografis.
Pada tingkatan yang paling rendah dari
hirarki kebutuhan maslow adalah kebutuhan biologis, yaitu makan dan minum.
Menurut Maslow tanpa terpenuhinya kebutuhan ini, manusia tidak akan mampu dan
tidak akan pernah mencapai tahap berikutnya. Jadi setiap tingkatan adalah
prasyarat bagi tercapainya tingkatan berikutnya. Untuk melewati tahap ini
manusia akan melakukan apa saja!dan menghiraukan resiko apapun untuk memenuhi
kebutuhan biologisnya! Sangat logis, dan ini adalah pendapat Maslow. Pada tingkatan
yang paling tinggi adalah aktualisasi diri. Bagaimanakah manusia yang telah
mencapai aktualisasi diri? Menurut Maslow orang yang teraktualisasi sudah dapat
menerima diri mereka sendiri juga orang lain, ia cenderung berperilaku spontan,
kreatif, dapat mengarahkan diri mereka sendiri atau self directed, baik dalam
memecahkan masalah maupun dalam menjalin hubungan interpresonal, tidak
otoriter, menghargai pengalaman, memiliki emosi yang kaya, cenderung untuk
mencintai alam dll. Yang lebih unik adalah bahwa pada tahap ini, individu
dikatakan mengalami sebuah peak experiences yaitu perasaan mistis dan spiritual
yang membuat individu merasakan kesatuan dengan sesuatu di luar diri. Menurut
Maslow sesungguhnya tahap ini tidak akan pernah tercapai, karena manusia terus
menerus bergerak menuju aktualisasi diri.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan
Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri
seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan
sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif,
kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Kalau melihat ke literatur lainnya, ada beberapa
istilah yang terkait dengan persoalan pede/kepercayaan diri yaitu ada empat
macam, yaitu :
1. Self-concept : bagaiman Anda menyimpulkan diri
anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara
keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
2. Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda,
sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari
diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat
atau berharga di dalam diri Anda.
3. Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda
miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang
bagus (to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga,
sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan
tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
4. Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda
atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan”
untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan
self-efficacy (James Neill, 2005)
Berdasarkan itu semua, kita juga bisa membuat
semacam kesimpulan bahwa kepercayaan diri adalah kondisi mental atau psikologis
seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga
memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam
mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki
kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa /
bersikap sebagai berikut :
a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan,
target) yang diperjuangkan secara sungguh sungguh.
b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
f. Canggung dalam menghadapi orang
g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
i. Terlalu perfeksionis
j. Terlalu sensitif (perasa)
b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
f. Canggung dalam menghadapi orang
g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
i. Terlalu perfeksionis
j. Terlalu sensitif (perasa)
Sebaliknya, orang yang kepercayaan diri bagus,
mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat
atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki.
Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu
(tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa
dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya
terima kasih (sumber:http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri/#more-14)
Pentingnya sebuah kepercayaan diri akan
mempengaruhi keseluruhan aktivitas Anda sepanjang hidup. Pengertian kepercayaan
diri juga harus dipahami secara utuh untuk menghindari pemahaman yang tidak
lengkap sehingga justru tidak sesuai norma dan etika hidup bermasyarakat
umumnya.
Teori dan Pengertian Kepercayaan Diri
Sebenarnya pengertian kepercayaan diri setidaknya
harus mengacu kepada teori kepercayaan diri. Dari makna teori kepercayaan diri
tersebutlah didapat pengertian kepercayaan diri. Teori kepercayaan diri menurut
ahli psikologi terkenal Sigmund Fred – , bahwa kepercayaan diri adalah suatu
tingkatan rasa sugesti tertentu yang berkembang dalam diri seseorang sehingga
merasa yakin dalam berbuat sesuatu. Sehingga apabila berpijak pada makna teori
kepercayaan diri tadi, maka memiliki pengertian kepercayaan diri dapat pula
dijadikan sebagai landasan bagi seseorang untuk dapat mengembangkan diri.
Istilah Lain Percaya Diri
Pengertian kepercayaan diri sebenarnya mepunyai
beberapa istilah yang beragam sesuai dengan kondisi dan situasi yang tengah
terjadi. Di antara beberapa nama atau istilah dari percaya diri adalah :
* Sugesti
* Humaniora
* Fitrah
* Respective Implementation
* Humaniora
* Fitrah
* Respective Implementation
Manfaat Kepercayaan Diri
Meski beberapa orang menampik tentang adanya
kepercayaan diri – tapi sebagian besar lainnya justru mengakui bahwa
kepercayaan diri sungguh sangat bermanfaat. Memiliki rasa kepercayaan diri
sudah tentu banyak manfaatnya, antara lain :
1. Mampu mengeksplorasi kemampuan diri semaksimal
mungkin
2. Selalu berpikir positif sekalipun dalam situasi yang sulit
3. Tidak selalu tergantung kepada orang lain
4. Memiliki lingkungan pergaulan yang tidak terbatas
2. Selalu berpikir positif sekalipun dalam situasi yang sulit
3. Tidak selalu tergantung kepada orang lain
4. Memiliki lingkungan pergaulan yang tidak terbatas
Praktek Kepercayaan Diri
Praktek kepercayaan diri dalam kehidupan
sehari-hari selain banyak manfaat yang dirasakan juga akan meningkatkan
keberhasilan taraf hidup seseorang. Karena pada dasarnya seseorang yang
memiliki kepercayaan diri yang cukup besar akan merasa lebih nyaman dalam
menghadapi segala masalah serta merasa cukup bekal dalam mengatasinya.
Pengertian kepercayaan diri sebenarnya dibangun dan
berawal dari kerja otak Anda. Apa yang Anda pikirkan tentang diri Anda – maka
itulah yang terlihat oleh orang atas diri Anda. Sebagai contoh : Anda merasa
percaya diri saja dengan menggunakan baju berwarna merah – maka sugesti bagi
orang yang melihat Anda pun akan melihat Anda tampak serasi dengan warna merah tersebut.
Karena itu pada prakteknya, jangan pernah berpikir
negatif pada diri sendiri. Meskipun juga Anda tetap harus mengontrol
kepercayaan diri Anda agar tidak berlebihan dan justru membuat Anda tampak aneh
di hadapan umum.
Di dalam prakteknya pula pengertian kepercayaan
diri harus mampu berdampingan dengan hal-hal lain di luar hal tersebut, seperti
rasa empati dan rasa simpati. Semuanya harus dapat Anda manage dengan baik di
dalam satu waktu, sehingga diharapkan kejiwaan Anda diharapkan akan berkembang sempurna.
maaf mas, Boleh minta refrensinya?
BalasHapusBagus artikelnya. Saya ada artikel senada di http://www.anakadam.com/2016/08/psikologi-percaya-diri/ Terimakasih.
BalasHapusBagus artikelnya. Saya ada artikel senada di http://www.anakadam.com/2016/08/psikologi-percaya-diri/ Terimakasih.
BalasHapus