Pemimpin harus “GALAU”.
Galau merupakan situasi yang dihadapkan dengan banyak pilihan. Menjadi pemimpin
yang berkualitas harus dapat bertemu dengan berbagai pilihan dan situasi. Kaena
dengan hal ini seorang pemimpin dapat belajar di dalamnya. Yang harus
diperhatikan dalam “GALAU” ini adalah jangan terlalu lama dalam mengambil
keputusan. Dengan melengkapi data dan informasi, pengetahuan dan ditambahkan
ketrampilan segeralah mengambil keputusan. Kata anak-anak sekarang, “kita harus
MOVE ON”!. GALAU membuat sang pemimpin belajar banyak hal. Jika pemimpin tidak
mengalami GALAU, khawatirnya diri berada di dalam ZONA NYAMAN, yang membuat
GAGAL MOVE ON. Sehingga dibutuhkan GALAU-GALAU lainnya dalam hidup, jika ingin
meningkatkan kualitas kepemimpinan.
Menurut pendapat sahabat bisnis saya, ia menambahkan tentang
pemimpin merupakan Manusia yang AUTOPILOT. Ia mengatakan bahwa jika ingin
menjadi pemimpin yang memiliki jiwa pembelajar dibutuhkan kesadaran yang penuh
dalam pencapaian tujuannya. Jika seorang pemimpin tahu apa yang akan ia tuju,
ia akan menjadi manusia yang AUTOPILOT dalam mencapainya. Keyakinan dirinya
pada tujuan dan masa depannya mengarahkan langkah dan tindakannya untuk
mencapainya. Dengan menjadi manusia yang AUTOPILOT ini, seorang pemimpin tidak
membutuhkan waktu yang lama dalam GALAU-nya. Ia akan menyelesaikan dengan
mengambil keputusan yang searah dengan tujuan dan keyakinan yang dimilikinya. Ia
MOVE ON menuju GALAU berikutnya. Artinya Sang Pemimpin selalu menarahkan
dirinya untuk terus memperkaya dirinya dengan BELAJAR.
Dengan kekuatan pembelajar yang seperti ini, pemimpin akan
bertransformasi diri tanpa ia sadari menjadi manusia MAGNET. Pastinya MAGNET
yang memiliki kekuatan POSITIF. Tanpa disadarinya, ia telah menjadi teladan
bagi banyak anggota dan rekan kerjanya. MAGNET POSITIF membawa inspirasi dan
aura semangat yang baik dimanapun dirinya berada. Sehingga jika ingin meminta
orang lain untuk dapat belajar, mulailah dari diri sendiri. Tidak usah
menggunakan kata-kata, orang-orang sekitarnya akan mengikuti dengan sendirinya.
Karena diri sang pemimpin mengandung MAGNET POSITIF.
Orang-orang seperti ini sangat jauh dari istilah “pemimpin”,
ia sangat tidak mau dikatakan sebagai pemimpin. Karena pemimpin itu bukan label
atau posisi. Ia meyakini bahwa pemimpin adalah melekat seutuhnya pada manusia
itu sendiri. Jadi semua manusia adalah pemimpin. Ia hanya melakukan apa yang
seharusnya ia lakukan karena dunia ini membutuhkannya. Hal-hal sederhana, tidak
perlu hal-hal yang rumit dalam bertindak. Sesederhana kita bangun pagi dan
menjalankan segala aktifitas kita dengan bersungguh-sungguh dengan selalu
berorientasi membangun kehidupan untuk masa yang akan datang. Hmmm...sesederhana
membuang sampah pada tempatnya...SIMPLY THE BEST!
“Berbekal dengan hasil belajar dalam kehidupan ini, berjuang
setiap saatnya untuk dapat memperpanjang usia dunia ini, untuk generasi yang
akan datang.”
Dengan kerendahan hati, saya dan tim Humanika Consulting menghaturkan
mohon maaf lahir dan batin, semoga kita dapat belajar dari setiap kesalahan
prilaku yang telah dibuat, untuk dapat lebih baik di masa yang akan datang...amiin,
Bagi sahabat-sahabat yang akan menjalankan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan,
selamat bersiap diri untuk dapat menempa diri di Ramadhan untuk meningkatkan
kualitas kepemimpinan kita sebagai manusia..amiin.
terima kasih kepada pak boss hehehe Seta A. Wicaksana
Managing Director of Humanika Consulting (Seta)
Grha Humanika,
Jl. Amil No. 26A, Warung Buncit, Jakarta 12740Mobile Phone : 0811 19 53 43
Office : 021 68211673, 021 7941076
Fax : 021 7940546
Tidak ada komentar:
Posting Komentar