Selasa, 20 Maret 2012

Letak Psikologi dalam sistematika Ilmu

  


  Ditinjau secara historis dapat dikemukakan bahwa ilmu yang tertua adalah ilmu filsafat. Ilmu - ilmu yang lain tergabung dalam filsafat, dan filsafat merupakan satu - satunya ilmu pada waktu itu. Karena itu ilmu -  ilmu yang tergabung dalam filsafat akan dipengaruhi oleh sifat - sifat dari filsafat. Demikian pula dengan ilmu Psikolgi, tetapi lama kelamaan disadari bahwa filsafat sebagai satun - satunya ilmu kurang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Disadari bahwa hal - hal yang berhubungan dengan kehidupan tidak cukup lagi hanya diterangkan dengan filsafat. Dengan demikian maka kemudian ilmu pengetahuan alam contonhya memisahkan diri dari filsafat, dan berdirinya sebagai ilm yang mandiri (Marx, 1976). Hal tersebut disebabkan karena ilmu pengetahuan alam membutuhkan hal - hal yang bersifat objektif, bersifat positif, dan ini tidak dapat dicapai dengan menggunakan filsafat.

  Psikologi yang mula - mula tergabung dalam filsafat, akhirnya memisahkan diri dan berdiri sendiri sebagai ilmu yang mandiri. Hal ini adalah jasa terbesar yang dilakukan oleh Wilhem Wundt yang mendirikan laboratorium psikologi yang pertama - tama ada tahun 1879 di Leipzig, Jerman, untuk meneliti peristiwa - peristiwa kejiwaan secara eksperimental. Perlu di garis bawahi yang kawan - kawan sekalian 
Wundt sebenarnya bukan seorang Psikolog atau bahkan ahli didalam bidang psikologi melainkan beliau adalah seorang FISIOLOGI, akan tetapi beliau mempunyai pandangan bahwa fisiologi dapat dipandang sebagai lmu pembantu psikologi, dan psikologi haruslah berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan yang tidak tergabung atau tidak tergantung pada ilmu - ilmu yang lain. Didalam laboratoriumnya, Wundt mengadakan eksperimen - eksperimen dalam rangka penelitiannya, sehingga beliau dipandang sebagai Bapak dari psikologi eksperimental. Tetapi ini tidak berarti bahwa dimulau dari Wundt lah eksperimen - eksperimen, sebab telah ada ahli - ahli lain yang merintis antara lain Frechner dan Helmholtz. Namun demikian baru pada baru pada Wundt lah penelitian dilakukan secara laboratorium eksperimental yang lebih intensif dan sistematis. 

  Laboratorium Wundt kemudian menjadi pusat penelitian buat banyak ahli untuk mengadakan eksperimen - eksperimen antara lain Kraeplin, Kulpe, Meumann, Marbe. Dengan perkembangan ini maka berubahlah psikologi menjadi bersifat filosofis menjadi psikologi empiris. Kalau awal mulanya psikologi berdasarkan diri atas renungan - renungan, atas spekulasi, maka psikologi kemudian makin berkembang psikologi empiris itu. Perkembangan ilmu fisika (phsycal science) dan ilmu kimia (chemistry) mempengaruhi timbulnya ilmu biologi (biological science). Sebab satu dari ilmu biologi adalah ilmu perilaku (behavioral science). Dalam kaitan ini, maka psikologi merupakan salah satu yang termasuk dalam ilmu perilaku, di samping antropologi dan sosiologi (Marx, 1976). Oleh sebab itu maka akan jelas bahwa psikologi sebagai ilmu, merupakan ilmu tentang perilaku dan merupakan ilmu yang berdiri sendiri tidak tergabung dalam ilmu ilmu lainnya. Nahhhh begetooo broooo
 

3 komentar:

  1. kereeeeeeeeeeeeeeeen Sob...i fall in love with ur style....four thumbs up for you...keep on sharing and keep 1ndONEsia beautiful...!

    BalasHapus