Senin, 19 Maret 2012

Bek Terbaik di dunia

10 Yang Terbaik terbaik :

1) Franz Beckenbauer ( Germany )



Tidak ada yang lebih patut berada di posisi puncak daripada “ Der Kaisar”. Buktinya, banyak pemain yang merasa bangga jika dibandingkan dengannya. Selain begitu bsnysk trofi yang dikoleksinya, kejeniusan nyalah yang membuat beliau menjadi sosok yang sulit untuk dilupakan pecinta bola didunia. Sepak terjangnya di lapangan sangat elegan.

Lebih dari itu, ia adalah pemikir ulung yang membawa revolusi di dunia sepakbola dengan menciptakan peran libero menyerang. Sebelumnya, tak seorangpun pernah berpikir bahwa seorang sweeper juga perlu untuk maju untuk membantu penyerangan, apalagi  mampu mencetak gol. Beckenbauer menciptakan taktik ini, dan menjadikannya sebagai bagian dari sepakbola modern. Beliau adalah pemain legendaris Bayern Muenchen & Timnas Jerman menuai sukses di kedua tim dan timnas jerman juga.



 2) Paolo Maldini ( Italia )


 
  Ia tidak hanya hebat karena memiliki loyalitas yang besar kepada klubnya, AC Milan. Lebih dari itu, ia adalah bek paling berprestasi. Bersama Ac Milan, ia meraih tujuh Scudetto dan lima piala Liga Champions. Sebagai pemain yang paling banyak tampil untuk timnas Italia, Maldini juga menjadi langganan tetap gelar pemain terbaik sepanjang karirnya. Tidak kurang dari Lilian Thuram pernah mengakui ingin sepertinya.
Satu-satunya kekurangannya adalah ia tidak pernah merasakan juara Piala Dunia. Beliau gagal pada piala dunia 1994 di Amerika Serikat, piala dunia 1998 Perancis, piala dunia 2002 dan euro 96 England, piala Eropa 2000 Belanda Belgia juga Euro 2004 Portugal.





3) Booby Moore ( England )

 
 Pemain bertahan yang relaks saat mengolah bola, Moore banyak dipuji karena kemampuannya dalam membaca arah pertandingan dan mengantisipasi pergerakan lawan. Ia bukan bek yang hanya mengandalkan tekel keras. Pele menyebutnya sebagai pemain bertahan paling jujur yang pernah dilawannya.
Pada 29 Mei 1963, ia menerima ban kapten timnas Inggris ketika baru berusia 22 tahun, dan menjadi kapten tim senior England termuda sepanjang masa. Prestasi terbesarnya adalah membawa Inggris menjuarai Piala Dunia 1966 di tanah Britania Raya.



4) Franco Baresi ( Italia )

Baresi memimpin lini bertahan AC Milan dalam masa yang oleh banyak pengamat sepakbola dinyatakan memiliki empat bek terbaik sepanjang sejarah, yaitu ia sendiri, Paolo Maldini, Alessandro Costacurta dan Mauro Tassotti. Ia juga menghabiskan seluruh karirnya di AC Milan dengan 532 pertandingan.
Ia mengoleksi enam Scudetto, tiga Piala Eropa dan Piala Dunia 1982, walau hanya sebagai cadangan. Paolo Maldini banyak belajar pada beliau, dan bahkan perkembangan karirnya kemudian mirip dengan Baresi. Ketika kemudian ia gantung sepatu, Milan memutuskan untuk menyimpan nomor punggung 6 yang selalu dikenakannya, sebuah penghargaan yang jarang dilakukan di Italia. Alhasil nomor punggung 6 di club Ac milan di pensiunkan atau diabadikan sampai hingga detik ini





5) Lilian Thuram ( France )

Bek Prancis paling sukses, dengan koleksi berbagai trofi dari empat klub di tiga negara, dan dua gelar internasional bersama timnas Prancis. Kemampuannya dalam membaca permainan dan menempatkan diri di lapangan membuatnya berbeda dari pemain bertahan kebanyakan.
Ia telah tampil dalam 142 pertandingan untuk Prancis, yang menjadikannya pemain yang paling sering diturunkan. Meski kurang mendapat pujian jika dibandingkan dengan bintang Prancis lainnya, seperti Zinedine Zidane dan Theirry Henry, perannya di timnas tidak kalah hebatnya, menjaga benteng pertahanan tim ayam jantan biru. Beliau membantu Prancis memenangkan Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Pernah bermain di Juventus, Barcelona
 







6) Roberto Carlos ( Brazil )


  Roberto Carlos tampil di tiga Piala Dunia bersama Brasil. Selain membawa timnya ke final 1998, ia juga menjadi pemain kunci pada saat Brasil menang empat tahun kemudian. Kontribusinya sebagai pengeksekusi tendangan bebas juga tidak bisa diremehkan, termasuk pada 3 Juni 1997, ketika beliau mencetak gol dari jarak 35 m saat melawan Prancis yang dikenal sampai sekarang sebagai gol tendangan Pisang.


Di Real Madrid, ia meraih empat gelar juara La Liga, tiga Liga Champions dan dua Piala Intercontinental. Ia juga merupakan salah satu dari enam pemain yang tampil lebih dari seratus kali di Liga Champions. Pele memasukkannya dalam daftar 125 pemain sepakbola terhebat sepanjang masa pada Maret 2004. Ia juga mendapat pengakuan sebagai legenda sepakbola internasional, dengan diberikannya Penghargaan Golden Foot 2008. Padahal beliau hanya bertinggi 167cm tapi dirinya tetap optimis dan punya daya saing tinggi.



          
                                          




7)  Fabio Cannavaro ( Italia )


Kapten Italia ini merupakan bek pertama yang dinobatkan menjadi Pemain Terbaik Dunia oleh FIFA setelah Italia menjuarai Piala Dunia pada 2006. Pada tahun yang sama, ia juga memenangi gelar Pemain Terbaik Eropa, dan dua kali terpilih dalam pasukan FIFPro World XI, yaitu pada 2005/06 dan 2006/07.
Sayang, walau pernah meraih gelar juara La Liga dua kali dengan Real Madrid, ia belum pernah menang di Serie A. Sebagai bek sentral italia pada jamannya beliau punya tinggi yang pada rataan Eropa termasuk kecil yaitu hanya 176cm saja tapi sekali lagi Jump, heading, longpassing yg akurat serta slidding khas italia yang sering belau perlihatkan seakan menutupi kekurangan tinggi badannya itu.








8) Lotthar Matthaus ( Germany )

Matthaus baru bermain sebagai pemain belakang saat usianya sudah merambah 30-an. Sebelumnya ia lebih banyak berada di lini tengah. Toh dimanapun ia bermain, Maradona menyebutnya sebagai rival terberat. Dan kenapa tidak? Tak kurang dari tujuh gelar Bundesliga pernah menjadi miliknya, ditambah dengan tiga Piala Jerman, sebuah mahkota Serie A, dua Piala UEFA, satu Kejuaraan Eropa, serta Piala Dunia. Komunitas sepakbola Jerman menobatkannya menjadi pemain terbaik pada 1990 dan 1999, dan FIFA pun tak segan memberikan gelar pemain terbaik dunia 1991 padanya.
Sayang karirnya sebagai pelatih tidak secemerlang itu. Ia dipecat dari timnas Hongaria, setelah serentetan hasil buruk juga gagal meloloskan Hongaria di Euro 2012 dan Red Bull Salzburg.


               




9) Fachetti ( Italia )


Meski karirnya berawal sebagai pemain depan, Facchetti kemudian beralih menjadi salah satu bek paling efektif dalam sejarah sepakbola Italia. Rentetan gelar yang dikoleksinya antara lain adalah Scudetto pada 1963, 1965, 1966, dan 1971; Coppa Italia 1978; Piala European Champions Club (sekarang Liga Champions) 1964 dan 1965; Piala Intercontinental 1964 dan 1965, serta pemenang Euro 1968. Hebatnya lagi, semua gelar klubnya diraih bersama satu klub, yaitu Inter Milan atau julukannya Il Biscione ( si ular besar )
Tak heran jika Pele memasukkannya dalam daftar FIFA 100.









10) Daniel Passarella ( Argentina )



  Inilah pemain muti fungsi dari Argentina. Jago bertahan maupun menyerang, dan membantu terciptanya peluang bagi rekan setimnya, sekaligus menyapu bersih usaha lawan-lawannya. Ia juga dikenal efektif dalam eksekusi penalti dan tendangan bebas. Dengan 134 gol dalam 451 pertandingan, ia pernah mencetak rekor sebagai bek paling haus gol sepanjang masa di Argentina atau bahakan di dunia. Meski demikian, rekor yang sama di Serie A Italia masih menjadi miliknya hingga saat ini. Ia sering dibandingkan dengan Beckenbauer.
Prestasinya yang paling menonjol adalah dua kali juara dunia bersama Argentina, yaitu pada 1978 dan 1986. Ia juga memenangkan Liga Utama Argentina selama empat kali bersama River Plate.

Sumber : terselubung.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar