Senin, 27 Januari 2014

Tentang Kepercayaan diri

Siappin wajah yang fokus jangan bosen jangan bete buat baca tenangkan pikiran kalian tidurrrr jauh lebih dalam hallaaahhh apaan sehhh!!!!

Pengertian Rasa Percaya Diri kepercayan diri merupakan milik pribadi yang sangat penting dan ikut menentukan kebahagiaan hidup seseorang. Seseorang yang tidak memilikikepercayaan diri akan tumbuh menjadi individu yang tidak kreatif dan tidak produktif. Menurut Rini Jasinta, 2002, Hal. 3, kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilain positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan sekitar. Kepercayaan diri adalah sikap positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya (Loekmono, 1983, Hal 1). 

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian rasa percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), Percaya Diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.

           

Menurut Coleman (dalam Martani dan Adiyanti, 1991, hal. 18) mengatakan bahwa melalui evaluasi diri seseorang dapat memahami diri sendiri dan akan tahu siapa dirinya yang kemudian akan berkembang menjadi kepercayaan diri. ( Hakim, 2002 ) juga menambahkan bahwa langkah awal untuk menumbuhkan rasa percaya diri adalah pemahaman diri yaitu pemahaman terhadap kelebihan dan kekurangan diri sendiri.

Hirarki kebutuhan Maslow, tadi telah diutarakan bahwa pada tingkat paling bawah adalah kebutuhan biologis dan tingkat paling atas adalah aktualisasi diri, diantara keduanya adalah kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan afiliasi atau kebutuhan sosial, dan kebutuhan self esteem atau kebutuhan untuk memiliki rasa percaya diri. Maslow adalah salah satu ilmuwan pengembang teori humanistik pada dekade 1950-an. Ia adalah salah satu ilmuwan moderat yang berusaha menengahi teori psikoanalitik dan behavioristik. Psikoanalisa sendiri menganggap bahwa seluruh perilaku manusia dilandaskan oleh ketidaksadaran dan instink-instink kebinatangan, sedangkan behavioristik mengakui manusia sebagai hasil dari stimulus lingkungan, atau tidak berbeda dengan sebuah mesin yang hanya bekerja berdasarkan perintah. Psikolog humanis memberikan penekanan, dan pengakuan terhadap faktor-faktor internal, seperti perasaan, nilai-nilai luhur dan harapan. Tetapi anehnya mereka tetap tidak mengakui adanya jiwa! Mungkin karena mereka terlalu ekstrem dalam kemoderatannya. Maslow sendiri menyusun konsep hirarki kebutuhan manusia, hirarki ini adalah landasan motivasi bagi manusia untuk berperilaku. Hirarki kebutuhan maslow memiliki sifat universal, sehingga seharusnya ia dapat menjelaskan berbagai perilaku manusia pada setiap tingkat ekonomi, budaya, zaman dan letak geografis.

Pada tingkatan yang paling rendah dari hirarki kebutuhan maslow adalah kebutuhan biologis, yaitu makan dan minum. Menurut Maslow tanpa terpenuhinya kebutuhan ini, manusia tidak akan mampu dan tidak akan pernah mencapai tahap berikutnya. Jadi setiap tingkatan adalah prasyarat bagi tercapainya tingkatan berikutnya. Untuk melewati tahap ini manusia akan melakukan apa saja!dan menghiraukan resiko apapun untuk memenuhi kebutuhan biologisnya! Sangat logis, dan ini adalah pendapat Maslow. Pada tingkatan yang paling tinggi adalah aktualisasi diri. Bagaimanakah manusia yang telah mencapai aktualisasi diri? Menurut Maslow orang yang teraktualisasi sudah dapat menerima diri mereka sendiri juga orang lain, ia cenderung berperilaku spontan, kreatif, dapat mengarahkan diri mereka sendiri atau self directed, baik dalam memecahkan masalah maupun dalam menjalin hubungan interpresonal, tidak otoriter, menghargai pengalaman, memiliki emosi yang kaya, cenderung untuk mencintai alam dll. Yang lebih unik adalah bahwa pada tahap ini, individu dikatakan mengalami sebuah peak experiences yaitu perasaan mistis dan spiritual yang membuat individu merasakan kesatuan dengan sesuatu di luar diri. Menurut Maslow sesungguhnya tahap ini tidak akan pernah tercapai, karena manusia terus menerus bergerak menuju aktualisasi diri.


Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.

Kalau melihat ke literatur lainnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan pede/kepercayaan diri yaitu ada empat macam, yaitu :
1. Self-concept : bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
 
2. Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.
 
3. Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
 
4. Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005)

Berdasarkan itu semua, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa kepercayaan diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
 
Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :
a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh sungguh.
b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
f. Canggung dalam menghadapi orang
g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
i. Terlalu perfeksionis
j. Terlalu sensitif (perasa)
Sebaliknya, orang yang kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya
 
terima kasih (sumber:http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri/#more-14)

Pentingnya sebuah kepercayaan diri akan mempengaruhi keseluruhan aktivitas Anda sepanjang hidup. Pengertian kepercayaan diri juga harus dipahami secara utuh untuk menghindari pemahaman yang tidak lengkap sehingga justru tidak sesuai norma dan etika hidup bermasyarakat umumnya.

Teori dan Pengertian Kepercayaan Diri

Sebenarnya pengertian kepercayaan diri setidaknya harus mengacu kepada teori kepercayaan diri. Dari makna teori kepercayaan diri tersebutlah didapat pengertian kepercayaan diri. Teori kepercayaan diri menurut ahli psikologi terkenal Sigmund Fred – , bahwa kepercayaan diri adalah suatu tingkatan rasa sugesti tertentu yang berkembang dalam diri seseorang sehingga merasa yakin dalam berbuat sesuatu. Sehingga apabila berpijak pada makna teori kepercayaan diri tadi, maka memiliki pengertian kepercayaan diri dapat pula dijadikan sebagai landasan bagi seseorang untuk dapat mengembangkan diri.
Istilah Lain Percaya Diri

Pengertian kepercayaan diri sebenarnya mepunyai beberapa istilah yang beragam sesuai dengan kondisi dan situasi yang tengah terjadi. Di antara beberapa nama atau istilah dari percaya diri adalah :
* Sugesti
* Humaniora
* Fitrah
* Respective Implementation

Manfaat Kepercayaan Diri
Meski beberapa orang menampik tentang adanya kepercayaan diri – tapi sebagian besar lainnya justru mengakui bahwa kepercayaan diri sungguh sangat bermanfaat. Memiliki rasa kepercayaan diri sudah tentu banyak manfaatnya, antara lain :

1. Mampu mengeksplorasi kemampuan diri semaksimal mungkin
2. Selalu berpikir positif sekalipun dalam situasi yang sulit
3. Tidak selalu tergantung kepada orang lain
4. Memiliki lingkungan pergaulan yang tidak terbatas

Praktek Kepercayaan Diri

Praktek kepercayaan diri dalam kehidupan sehari-hari selain banyak manfaat yang dirasakan juga akan meningkatkan keberhasilan taraf hidup seseorang. Karena pada dasarnya seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang cukup besar akan merasa lebih nyaman dalam menghadapi segala masalah serta merasa cukup bekal dalam mengatasinya.

Pengertian kepercayaan diri sebenarnya dibangun dan berawal dari kerja otak Anda. Apa yang Anda pikirkan tentang diri Anda – maka itulah yang terlihat oleh orang atas diri Anda. Sebagai contoh : Anda merasa percaya diri saja dengan menggunakan baju berwarna merah – maka sugesti bagi orang yang melihat Anda pun akan melihat Anda tampak serasi dengan warna merah tersebut.

Karena itu pada prakteknya, jangan pernah berpikir negatif pada diri sendiri. Meskipun juga Anda tetap harus mengontrol kepercayaan diri Anda agar tidak berlebihan dan justru membuat Anda tampak aneh di hadapan umum.

Di dalam prakteknya pula pengertian kepercayaan diri harus mampu berdampingan dengan hal-hal lain di luar hal tersebut, seperti rasa empati dan rasa simpati. Semuanya harus dapat Anda manage dengan baik di dalam satu waktu, sehingga diharapkan kejiwaan Anda diharapkan akan berkembang sempurna.

3 komentar:

  1. maaf mas, Boleh minta refrensinya?

    BalasHapus
  2. Bagus artikelnya. Saya ada artikel senada di http://www.anakadam.com/2016/08/psikologi-percaya-diri/ Terimakasih.

    BalasHapus
  3. Bagus artikelnya. Saya ada artikel senada di http://www.anakadam.com/2016/08/psikologi-percaya-diri/ Terimakasih.

    BalasHapus