Selasa, 11 September 2012

Materi Kuliah Psikodiagnostik Observasi


Observasi Bagian pertama :D

Sesuai materi perkuliahan senin tanggal 11 September 2012 di mata kuliah Psikodiagnostik (Observasi) berikut isi materi yang kurang lebih saya pahami :

Definisi Observasi yaitu metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Betapa pentingnya Observasi itu untuk menentukan factor-faktor awal mula perilaku dan kemampuan untuk melukiskan secara akurat reaksi individu yang diamati dalam kondisi tertentu.

Adapun tujuan observasi bagi seorang psikolog pada dasarnya adalah :

1. Untuk keperluan asesmen awal dilakukan di luar ruang konseling, misalnya: ruang tunggu, halaman, kelas, ruang bermain.

2. Sebagai awal dari kemajuan klien. Dari beberapa kali pertemuan psikolog akan mengetahui kemajuan yang dicapai klien.

3. Bagi anak-anak, untuk mengetahui perkembangan anak-anak pada tahap tertentu ( Psikologi Perkembangan ).

4. Digunakan dalam memberi laporan pada orangtua, dokter, dan lain-lain.

5. Sebagai informasi status anak/remaja di sekolah untuk keperluan bimbingan dan konseling.

Metode - metode observasi adalah prosedur sistematis dan baku untuk memperoleh data. Metode ini bolehlah dipandang sebagai perluasan dari teori dan metode pengukuran. Isyarat kunci pengertiannya dapat kita jumpai dalam definisi pengukuran : pencantuman atau pelekatan angka pada obyek obyek menurut aturan tertentu. Dengan kata lain metode observasi membantu peneliti mendapatkan ukuran - ukuran variabel sehingga peneliti itu dapat mengajukan petunjuk ( bukti ) empirik yang berlaku untuk pertanyaan - pertanyaan penelitian. 

Obyektivitas, yakni ciri ciri terpenting dan hakiki dalam metodologi ilmiah, mudah didefinisikan tetapi jelas - jelas sulit dipahami. Ia pun bersifat kontroversial. Obyektivitas adalah kesepakatan antara berbagai penilaian ahli mengenai hal yang terobservasi. 
Metode Observasi obyektif adalah yang meminta siapapun mengikuti aturan - aturan yang telah digariskan dan kemudian menerangkan angka - angka yang sama pada obyek serta himpunan - himpunan obyek seperti yang diterangkan oleh orang lain.

Observasi dapat dilakukan dalam lingkup alamiah/natural ataupun dalam lingkup experimental. Dalam observasi alamiah observer rnengamati kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dan perilaku-perilaku observe dalam lingkup natural, yaitu kejadian, peristiwa, atau perilaku murni tanpa adanya usaha untuk menguntrol.

Observasi eksperimental dipandang sebagai cara penyelidikan yang relatif murni, untuk menyeidiki pengaruh kondisi-kondisi tertentu terhadap tingkah laku manusia. Sebab faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkah laku observee telah dikontrol secermat-cermatnya, sehingga tinggal satu-dua faktor untuk diamati bagaimana pengaruhnya terhadap dimensi-dimensi tertentu terhadap tingkah laku.

Ciri-ciri penting dan observasi eksperimental adalah sebagai berikut :

• Observer dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seseragam mungkin untuk semua observee.
• Situasi dibuat sedemikian rupa, untuk memungkinkan variasi timbulnya tingkah laku yang akan diamati oleh observee.
• Situasi dibuat sedemikian rupa, sehingga observee tidak tahu maksud yang sebenannya dan observasi.
• Observer, atau alat pencatat, membuat catatan-catatan dengan teliti mengenai cara-cara observee mengadakan aksi reaksi, bukan hanya jumlah aksi reaksi semata.

 Setiap orang mengamati tindakan orang - orang lain. Kita memandang orang - orang lain dan mendengarkan mereka bicara. Kita menyimpulkan ciri - ciri, perasaan, tingkah lau, dan sikaporang lain berdasarkan hasil observasi atau pengamatan tersebut. Kita menyatakan " Dia orang yang pintar " yang berarti bahwa orang tersebut mempunyai pengamatan tajam terhadap perilaku orang dan bahwa kita memandang kesimpulannya mengenai hal - hal di balik orang yang diamatinya itu valid.  Observasi sistematis dan observasi nonsitemati :
 
Observasi sistematis adalah observasi yang sebelum dilakukan, observer sudah mengatur sruktur yang berisi kategori atau kriteria, masalah yang akan diamati Sedangkan observasi nonsistematis yaitu apabila dalam pengamatan tidak terdapat stuktur ketegori yang akan diamati.
Contoh observasi sistematis misalnya guru yang sedang mengamati anak-anak menggambar pemandangan alam. Disini sebelum guru melaksanakan observasi sudah membuat kategori - kategori yang akan diamati, misalnya tentang: kerajinan, kesiapan, kedisiplinan, ketangkasan, kerjasama dan kebersihan. Kemudian ketegori-kategori itu dicocokkan dengan tingkah laku murid dalam menggambar pemandangan alam tersebut.

 Kalau observasi nonsistematis maka guru tidak membuat kategori-kategori diatas, tetapi langsung mengamati anak yang sedang menggambar pemandangan alam. 
  Kehebatan dan Kelemahan Observasi :

Observasi sebagai alat penilain nontes, mempunyai beberapa kehebatan, antara lain:
  1. Observasi dapat memperoleh data sebagai aspek tingkah laku anak.
  2.  Dalam observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting
  3.  Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi dan mencek data yang diperoleh dari teknik lain, misalnya wawancara atau angket Observer tidak perlu mengunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek yang diamati, kalaupun menggunakan, maka hanya sebentar dan tidak langsung memegang peran. Selain keuntungan diatas, observer juga mempunyai beberapa kelemahan
Kelemahan observasi:

  1.    Observer tidak dapat mengungkapkan kehidupan pribadi seseorag yang sangat dirahasiakan. Apabila seseorang yang diamati sengaja merahasiakan kehidupannya maka tidak dapat diketahui dengan observasi. Misalnya mengamati anak yang menari, dia kelihatan gembira, lincah . Tetapi belum tentu hatinya gembira, dan bahagia. Mungkin sebaliknya, dia sedih dan duka tetapi dirahasiakan.
  2. Apabila si objek yang diobservasikan mengetahui kalau sedang diobservasi maka tidak mustahil tingkah lakunya dibuat-buat, agar observer merasa senang.
  3. Observer banyak tergantung kepada faktor-faktor yang tidak dapat dapat dikontrol sebelumya.
 Sekian untuk pembahasan Materi Kuliah yang kurang lebih saya pahami dan saya berusaha untuk menshare ke seluruh pengguna internet didunia :D

thanks to :

Materi Perkuliahan Psikodiagnostik (Observasi) Om Seta Wicaksana

Kerlinger, Fredd N. 2006. Asas - asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Rahayu, Iin Tri, S.Psi dan Ardani, Tristiadi Ardi, S.Psi, M.Si. 2004. Observasi dan Wawancara. Malang: Bayumedia. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar