Rabu, 26 September 2012

Apaan Sih Kecemasan itu ?? Yuukk Kita Bahas


 KECEMASAN di mata Psikologi

Cemas gugup anxiety atau apalah namanya itu terangkum dalam sebuah kosakata bernama Kecemasan. Kedengarannya sih ga asing bgt yeee, pernah ngalami lagi hahaha. Sebenarnya Kecemasan itu dapat menyerang siapa saja, setiap saat, dengan atau tanpa alasan apapun, tenang aja reaksi normal terhadap situasi yang menekan itu hehe.

Dari pada berlama ngomongin curhattan ttg Cemas yukkss langsung saja di bahas bro & sist hehe.

Kalo kata para ahli kecemasan itu macem - macem definisinya lohhh atau gua akan coba share 2 aja deh biar ga bertele - tele :

Lazarus (1991) menyatakan bahwa kecemasan adalah reaksi individu terhadap hal yang akan dihadapi. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang menyakitkan, seperti kegelisahan, kebingungan, dan sebagainya, yang berhubungan dengan aspek subyektif emosi. Kecemasan merupakan gejala yang biasa pada saat ini, karena itu disepanjang perjalanan hidup manusia, mulai lahir sampai menjelang kematian, rasa cemas sering kali ada.

Saranson dan Spielberger (dalam Darmawanti 1998) menyatakan bahwa kecemasan merupakan reaksi terhadap suatu pengalaman yang bagi individu dirasakan sebagai ancaman. Rasa cemas adalah perasaan tidak menentu, panik, takut, tanpa mengetahui apa yang ditakutkan dan tidak dapat menghilangkan perasaan gelisah dan rasa cemas tersebut.

 Penjelasan tentang Timbulnya Cemas

Teori kognitif menyatakan bahwa reaksi kecemasan timbul karena kesalahan mental. Kesalahan mental ini karena kesalahan menginterpetasikan suatu situasi yang bagi individu merupakan sesuatu yang mengancam. Melalui teori belajar sosial kognitif, Albert Bandura menyatakan bahwa takut dan kecemasan di hasilkan dari harapan diri yang negatif karena mereka percaya bahwa mereka tidak dapat mengatasi dari situasi yang secara potensial mengancam bagi mereka.

Sedangkan Menurut Sigmund Freud seorang Psikoanalisa Jerman Yahudi, (Dalam Calvin S. Hall, 1993) membedakan kecemasan menjadi 3 macam, yaitu : 

a. Kecemasan Neurotik (Neurotic Anxiety), yaitu kecemasan yang berhubungan erat dengan mekanisme pembelaan diri, dan juga disebabkan oleh perasaan bersalah atau berdosa, konflik-konflik emosional yang serius, frustasi, serta ketegangan-ketegangan batin.

b. Kecemasan Moral (Anxiety of moral conscience/super ego), yaitu rasa takut akan suara hati, di masa lampau pribadi pernah melanggar norma moral dan bisa di hukum lagi, misalnya takut untuk melakukan perbuatan yang melanggar ajaran agama (mencuri, berzinah dll).

c. Kecemasan Realistik (Realistic Anxiety), yaitu rasa takut akan bahaya-bahaya nyata di dunia luar, misalnya takut pada ular berbisa.

Bahasa gampangnya kecemasan bisa disebabkan individu mempunyai rasa takut yang tidak realistis, karena keliru dalam menilai suatu bahaya yang dihubungkan dengan situasi tertentu, atau cenderung menaksir secara berlebihan suatu peristiwa yang membahayakan. Kecemasan juga dapat di sebabkan karena penilaian diri yang salah, dimana individu merasa bahwa dirinya tidak mampu mengatasi apa yang terjadi atau apa yang dapat dilakukan untuk menolong diri sendiri ( kurang PD gan or tidak bisa menjadi diri sendiri ).

Kembali menurut si bapak Psikoanalisa Sigmund Freud itu sumber timbulnya kecemasan, Freud ( Dalam Calvin S. Hall, 1993 ) membedakan kecemasan menjadi 3 macam, ialah :

a. Kecemasan Neurotik (Neurotic Anxiety), yaitu kecemasan yang berhubungan erat dengan mekanisme pembelaan diri, dan juga disebabkan oleh perasaan bersalah atau berdosa, konflik-konflik emosional yang serius, frustasi, serta ketegangan-ketegangan batin secara psikis.

b. Kecemasan Moral (Anxiety of moral conscience/super ego), yaitu rasa takut akan suara hati, di masa lampau pribadi pernah melanggar norma moral dan bisa di hukum lagi, misalnya takut untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh ajaran agama yang ia yakini.

c. Kecemasan Realistik (Realistic Anxiety), yaitu rasa takut akan bahaya-bahaya nyata di dunia luar, misalnya takut pada seekor Singa.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan

1. Faktor Internal

a. Pengalaman

Menurut Horney dalam Trismiati (2006), sumber-sumber ancaman yang dapatmenimbulkan kecemasan tersebut bersifat lebih umum. Penyebab kecemasan menurut Horney, dapat berasal dari berbagai kejadian di dalam kehidupan atau dapat terletak di dalam diri seseorang, misalnya seseorang yang memiliki pengalaman dalam menjalani suatu tindakan maka dalam dirinya akan lebih mampu beradaptasi atau kecemasan yang timbul tidak terlalu besar.
b. Respon
Terhadap Stimulus menurut Trismiati (2006), kemampuan seseorang menelaah rangsangan atau besarnya rangsangan yang diterima akan mempengaruhi kecemasan yangtimbul.
c.Usia
Pada usia yang semakin tua maka seseorang semakin banyak pengalamnnyasehingga pengetahuannya semakin bertambah (Notoatmodjo, 2003). Karena pengetahuannya banyak maka seseorang akan lebih siap dalam menghadapi sesuatu.
d.Gender
Berkaitan dengan kecemasan pada pria dan wanita, Myers (1983) dalam Trismiati (2006) mengatakan bahwa perempuan lebih cemas akanketidakmampuannya dibanding dengan laki-laki, laki-laki lebih aktif,eksploratif, sedangkan perempuan lebih sensitif. Penelitian lain menunjukkan bahwa laki-laki lebih rileks dibanding perempuan.

2.Faktor Eksternal.

a.Dukungan Keluarga
Adanya dukungan keluarga akan menyebabkan seorang lebih siap dalam menghadapi permasalahan, hal ini dinyatakan oleh Kasdu (2002).

b.Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan sekitar ibu dapat menyebabkan seseorang menjadi lebihkuat dalam menghadapi permasalahan, misalnya lingkungan pekerjaan ataulingkungan bergaul yang tidak memberikan cerita negatif tentang efek negatif suatu permasalahan menyebabkan seseorang lebih kuat dalam menghadapi permasalahan. (Baso, 2000 : 6).
Selama ini kita mengetahui bahwa orang - orang yang sdenag mengalami kecemasan itu pasti mengeluarkan keringat diseluruh tubunhnya, tangan terasa dingin & sulit sekali untuk konsentrasi juga fokus pada satu tujuan tetapi semua itu butuh proses yuksss ah kita gali mengapa semua itu bisa terjadi, menurut ilmu Faal yg telah dipelajari disemester silam ( lupa semester berapa hehe gara - gara sibuk mikirin hidup hahaha ) bisa di kaji dalam beberapa fase apakah saja itu :

a. Fase 1

Keadan fisik sebagaimana pada fase reaksi peringatan, maka tubuh mempersiapkan diri untuk fight (berjuang), atau flight (lari secepat-cepatnya). Pada fase ini tubuh merasakan tidak enak sebagai akibat dari peningkatan sekresi hormon adrenalin dan nor adrenalin.
Oleh karena itu, maka gejala adanya kecemasan dapat berupa rasa tegang di otot dan kelelahan, terutama di otot-otot dada, leher dan punggung. Dalam persiapannya untuk berjuang, menyebabkan otot akan menjadi lebih kaku dan akibatnya akan menimbulkan nyeri dan spasme di otot dada, leher dan punggung. Ketegangan dari kelompok agonis dan antagonis akan menimbulkan tremor dan gemetar yang dengan mudah dapat dilihat pada jari-jari tangan (Wilkie, 1985). Pada fase ini kecemasan merupakan mekanisme peningkatan dari sistem syaraf yang mengingatkan kita bahwa system syaraf fungsinya mulai gagal mengolah informasi yang ada secara benar (Asdie, 1988).

b. Fase 2

Disamping gejala klinis pada fase satu, seperti gelisah, ketegangan otot, gangguan tidur dan keluhan perut, penderita juga mulai tidak bisa mengontrol emosinya dan tidak ada motifasi diri (Wilkie, 1985).
Labilitas emosi dapat bermanifestasi mudah menangis tanpa sebab, yang beberapa saat kemudian menjadi tertawa. Mudah menangis yang berkaitan dengan stres mudah diketahui. Akan tetapi kadang-kadang dari cara tertawa yang agak keras dapat menunjukkan tanda adanya gangguan kecemasan fase dua (Asdie, 1988). Kehilangan motivasi diri bisa terlihat pada keadaan seperti seseorang yang menjatuhkan barang ke tanah, kemudian ia berdiam diri saja beberapa lama dengan hanya melihat barang yang jatuh tanpa berbuat sesuatu (Asdie, 1988).

c. Fase 3

Keadaan kecemasan fase satu dan dua yang tidak teratasi sedangkan stresor tetap saja berlanjut, penderita akan jatuh kedalam kecemasan fase tiga. Berbeda dengan gejala-gejala yang terlihat pada fase satu dan dua yang mudah di identifikasi kaitannya dengan stres, gejala kecemasan pada fase tiga umumnya berupa perubahan dalam tingkah laku dan umumnya tidak mudah terlihat kaitannya dengan stres. Pada fase tiga ini dapat terlihat gejala seperti : intoleransi dengan rangsang sensoris, kehilangan kemampuan toleransi terhadap sesuatu yang sebelumnya telah mampu ia tolerir, gangguan reaksi terhadap sesuatu yang sepintas terlihat sebagai gangguan kepribadian (Asdie, 1988).
Selain fase-fase diatas, terdapat juga respon fisologi dan psikologi yang terjadi pada gejala gangguan kecemasan diantaranya adalah :

a.Respon Fisiologi terhadap Kecemasan

1.Kardio vaskuler : Peningkatan tekanan darah, palpitasi, jantung berdebar, denyut nadi meningkat, tekanan nadi menurun, shyock dan lain-lain.
2.Respirasi : napas cepat dan dangkal, rasa tertekan pada dada, rasa tercekik.
3.Kulit: perasaan panas atau dingin pada kulit, muka pucat, berkeringat seluruh tubuh, rasa terbakar pada muka, telapak tangan berkeringat, gatal-gatal.
4.Gastro intestinal : Anoreksia, rasa tidak nyaman pada perut, rasa terbakar di epigastrium, nausea, diare.
5.Neuromuskuler : Reflek meningkat, reaksi kejutan, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kejang, , wajah tegang, gerakan lambat.
b.Respon Psikologis terhadap Kecemasan

1.Perilaku : Gelisah, tremor, gugup, bicara cepat dan tidak ada koordinasi, menarik diri, menghindar.
2.Kognitif : Gangguan perhatian, konsentrasi hilang, mudah lupa, salah tafsir, bloking, bingung, lapangan persepsi menurun, kesadaran diri yang berlebihan, kawatir yang berlebihan, obyektifitas menurun, takut kecelakaan, takut mati dan lain-lain.
3.Afektif : tidak sabar, tegang, neurosis,tremor, gugup yang luar biasanya, sangat gelisah, dan lain-lain.
Thanks To :

Om Seta Wicaksana selaku pembimbing yang mengingatkan bahwa kecemasan itu unik untuk dibahas hehe

Suryabrata, Sumadi, 1986. Psikologi Kepribadian. Jakarta : CV. Rajawali

Calvin S. Hall. 1999. A Primer of Freudian Psychology. Plume Publisher

1 komentar:

  1. Thanks Mas Cholis...untuk ulasan kecemasannya yang membuat saya "cemas"..ternyata saya tidak tahu apa2...Tetap Berbagi untuk 1ndONEsia...

    BalasHapus