Ya mungkin ini berkaitan dengan psikologi perkembangan apalagi dengan masa - masa remaja
Masa remaja ditandai dengan adanya berbagai perubahan, baik secara
fisik maupun psikis, yang mungkin saja dapat menimbulkan problema tertentu bagi
si remaja. pabila tidak disertai dengan upaya pemahaman diri dan pengarahan
diri secara tepat, bahkan dapat menjurus pada berbagai tindakan kenakalan
remaja dan kriminal. Problema yang mungkin timbul pada masa remaja diantaranya
:
1. Problem berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik.
Pada masa remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang
cepat. Keadaan fisik pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting,
namun ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian
antara body image dengan self picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan
kurang percaya diri. Begitu juga, perkembangan fisik yang tidak proporsional.
Kematangan organ reproduksi pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan
jika tidak terbimbing oleh norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan
perilaku seksual.
2. Problem berkaitan dengan perkembangan kognitif dan bahasa.
Pada masa remaja awal ditandai dengan perkembangan kemampuan
intelektual yang pesat. Namun ketika, si remaja tidak mendapatkan kesempatan
pengembangan kemampuan intelektual, terutama melalui pendidikan di sekolah,
maka boleh jadi potensi intelektualnya tidak akan berkembang optimal. Begitu
juga masa remaja, terutama remaja awal merupakan masa terbaik untuk mengenal
dan mendalami bahasa asing. Namun dikarenakan keterbatasan kesempatan dan
sarana dan pra sarana, menyebabkan si remaja kesulitan untuk menguasai bahasa
asing. Tidak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi sekarang ini, penguasaan
bahasa asing merupakan hal yang penting untuk menunjang kesuksesan hidup dan
karier seseorang. Namun dengan adanya hambatan dalam pengembangan
ketidakmampuan berbahasa asing tentunya akan sedikit-banyak berpengaruh
terhadap kesuksesan hidup dan kariernya. Terhambatnya perkembangan kognitif dan
bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan aspek-aspek
perilaku dan kepribadian lainnya.
3. Problem
berkaitan dengan perkembangan perilaku sosial, moralitas dan keagamaan.
Masa remaja disebut pula sebagai masa social hunger (kehausan
sosial), yang ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul dan diterima di
lingkungan kelompok sebayanya (peer group). Penolakan dari peer group dapat
menimbulkan frustrasi dan menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah
diri. Namun sebaliknya apabila remaja dapat diterima oleh rekan sebayanya dan
bahkan menjadi idola tentunya ia akan merasa bangga dan memiliki kehormatan
dalam dirinya. Problema perilaku sosial remaja tidak hanya terjadi dengan
kelompok sebayanya, namun juga dapat terjadi dengan orang tua dan dewasa
lainnya, termasuk dengan guru di sekolah. Hal ini disebabkan pada masa remaja,
khususnya remaja awal akan ditandai adanya keinginan yang ambivalen, di satu
sisi adanya keinginan untuk melepaskan ketergantungan dan dapat menentukan
pilihannya sendiri, namun di sisi lain dia masih membutuhkan orang tua,
terutama secara ekonomis. Sejalan dengan pertumbuhan organ reproduksi, hubungan
sosial yang dikembangkan pada masa remaja ditandai pula dengan adanya keinginan
untuk menjalin hubungan khusus dengan lain jenis dan jika tidak terbimbing
dapat menjurus tindakan penyimpangan perilaku sosial dan perilaku seksual. Pada
masa remaja juga ditandai dengan adanya keinginan untuk mencoba-coba dan
menguji kemapanan norma yang ada, jika tidak terbimbing, mungkin saja akan
berkembang menjadi konflik nilai dalam dirinya maupun dengan lingkungannya.
4. Problema
berkaitan dengan perkembangan kepribadian, dan emosional.
Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri (self
identity). Usaha pencarian identitas pun, banyak dilakukan dengan menunjukkan
perilaku coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi. Ketika remaja gagal
menemukan identitas dirinya, dia akan mengalami krisis identitas atau identity
confusion, sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian yang bukan
menggambarkan keadaan diri yang sebenarnya. Reaksi-reaksi dan ekspresi
emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat
berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Dia menjadi sering merasa
tertekan dan bermuram durja atau justru dia menjadi orang yang berperilaku
agresif. Perkelahian seringkali terjadi akibat dari
ketidakstabilan emosinya.
Sebenarnya masih sangat banyak problemmatika yang dihadapi oleh seorang remaja mereka penuh dengan berbagai kisah manis juga kepahitan. Kita sebagai pendidik, orang tua, DLL juga harus memberi semacam petuah bijak agar sang remaja kelak akan berperilaku positif dan dapat mengatasi masa remajanya dengan penuh kegembiraan. Sekian dan terimakasih :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar